Kenapa Harus Aku
K |
ulangkahkan kakiku melewati disetiap ruangan yang penuh dengan orang sakit dan bau obat yang begitu menyengat , semakin lama langkahku terasa semakin berat dan akhirnya ku berhenti di depan sebuah ruangan , aku duduk di bangku di depan ruangan itu . Walau banyak orang yang berlalu lalang dihadapanku , tetapi aku tetap merasa sepi , pikiranku melayang dan aku merasa sendiri .
Aku duduk membisu , masih jelas dalam ingatanku apa yang baru saja dokter katakan kepadaku .
“ Nona Vidia anda positif mengidap HIV” , kata – kata dokter itu jelas – jelas membuatku terpukul . “ Dokter pasti salah memeriksa darah , ya kan dok ? “ , kataku dengan suara bergetar . “ Tidak nona , yang kami periksa benar – benar sample darah anda , golongan darah anda Ab bukan ? “Dokter memberi penjelasan . Aku tak bisa berkata apa – apa lagi , aku terduduk lemas di bangku pasien .
“ Apa anda pernah melakukan perilaku beresiko tinggi menularkan HIV , menggunakan narkoba suntik atau mungkin transfusi darah ? “ tanya dokter dengan nada yang sangat hati – hati , aku pun menggeleng .
“ Tapi waktu kecil saya pernah melakukan transplantasi jantung , apa itu juga termasuk perilaku yang beresiko Dok ? “ kataku ragu .
“ Oh tentu saja , jika organ yang didonorkan telah tercemar virus HIV , kemungkinan darah anda pun tertular “ . “ Tapi , hasil testnya menyatakan jangtung itu sehat , tidak ada indikasi penyakit apapun “ , dokter terdiam sejenak , mungkin sedang berpikir .
“ Kemungkinan orang yang mendonorkan jantungnya pada anda mengidap HIV , tapi baru pada periode jendela , kalau diperiksa memang hasilnya adalah HIV ( - ) , tapi sangat mungkin menularkannya pada orang lain “ , dokter Viana mulai menjelaskan lagi .
Aku tidak bisa berkata apa – apa lagi , air mataku mulai menetes tidak bisa terbayangkan apa yang akan terjadi pada hidupku .
Sejak kejadian di rumah sakit itu , aku selalu diselimuti kesepian dan ketakutan yang begitu dalam . Aku tak bisa percaya , donor jantung yang kulakukan 7 tahun lalu untuk menyelamatkan hidupku , malah membuatku harus merasakan penyakit yang mematikan lainnya .
Aku sudah mencoba untuk tidak mengingatnya lagi dan berusaha untuk hidup senormal mungkin . Tapi kenyataannya tetap saja aku merasakan ketakutan dan merasa sebagai manusia buangan kotor dan setiap saat bisa dikucilkan orang .
Semakin hari tubuhku semakin lemah , banyak penyakit mulai menghampiri tubuhku . Kata dokter , ini karena sel T dalam tubuhku mulai rusak dan jumlahnya berkurang sehingga system imunku mulai menurun dan rentan terhadap penyakit .
“ Vid , kamu kok sekarang sering sakit si? Dulu aja kamu jarang sakit “ Tanya Gita suatu hari . “ Ga tau juga Ta , mungkin karena perubahan cuaca kali ya ? “ Jawabku ngeles dan segera pergi meninggalkan Gita .
Sampai kapan aku bisa membohongi teman – temanku , rasanya berat sekali memikul beban ini sendiri , tapi aku tidak ingin dikucilkan karena penyakitku yang begitu menjijikkan .
Keluargaku sudah tahu akan keadaanku dan mereka sepertinya tidak mempersoalkannya . Mereka selalu berusaha memberikan setiap perhatiannya kepadaku . Mereka merasa begitu bersalah , karena mereka pikir aku jadi seperti ini karena kelalaian mereka . Biarpun begitu tetap saja aku merasa sendiri karena beban yang aku pikun terasa amat berat .
Berbulan – bulan sudah aku merasakan sakit yang begitu menyiksa . Berbagai cara telah dilakukan keluargaku untuk mengurangi penderitaanku tetapi tetap saja aku tidak bisa menahan rasa sakitku . Sampai saat ini pun aku tidak mau membuka diri pada teman – temanku tentang penyakitku .
Sekitar seminggu ini akutidak masuk sekolah , hari ini aku ingin sekali kembali ke sekolah untuk bertemu teman – temanku . Baru saja aku keluar dari rumahku , kepalaku terasa sangat pusing , mataku berkunang – kunang dan tubuhku lemas , aku pun tak sadarkan diri .
Kubuka mataku pelan , tampak olehku ruangan yang didominasi oleh warna putih . Samar – samar kudengar suara teman – temanku mulai masuk menghampiriku .
“ Vid , kamu kok nggak pernah bilang kalau kamu sakit , kami semua mencemaskanmu Vid “ Riana mulai terisak “ Aku nggak apa – apa kok , Cuma aku agak letih belakangan ini “.
“Kamu enggak usah bohong , kami sudah tahu semua Ibu kamu yang bilang , sakit separah ini kamu bilang tidak apa – apa” Vira menjelaskan dengan nada simpati
“ Kami nggak akan ninggalin dab ngucilin kamu hanya dengan penyakit ini kok Vid , kita teman dan harus saling menolong “ .
Aku tidak bisa berkata – kata lagi , ternyata semua yang aku pikir salah , mereka nggak pernah mau mengucilkan aku yang begitu hina ini . Aku tak bisa menahan tangisku .
“ Nggak usah nagis , kamu nggak sendiri kok kita akan selalu ada buat kamu “ , aku merasa sangat bahagia karena aku tidak sendiri lagi , teman – temanku selalu ada menemaniku melewati hari yang begitu sulit .
Penyakitku sudah sangat parah , jantung dan paru – paruku sudah mulai rusak . Bahkan dokter telah memvonis umurku sudah tidak lama lagi . Walau begitu aku tetap tegar karena aku dikelilingi orang – orang yang begitu menyayangiku .
Aku merasakan tubuhku begitu berat bahkan untuk menggerakkan tangan aku sangat malas . Aku merasa begitu lelah karena rasa sakit yang begitu menyiksa , aku sudah pasrah . Napasku pendek tetapi aku tetap tegar karena aku ingin memberikan senyum terakhir pada orang – orang yang mengasihiku . Pelan – pelan kututup mataku , jiwaku melayang , pergi meninggalkan dunia yang penuh derita menuju alam yang begitu kekal dan bersatu dengan-Nya.
Wiguna Edisi V
Karya : Ni Nengah Suastini
Harrah's Cherokee Casino - Mapyro
BalasHapus› harrahs-cherokee-casino- › harrahs-cherokee-casino- Harrah's Cherokee Casino Resort Hotel is tucked away in the Smoky 전라북도 출장샵 Mountains 상주 출장마사지 and 구미 출장안마 within a 15-minute drive of Great Smoky Mountains National 영주 출장마사지 Park, 경기도 출장마사지 the